Pemerintah Larang Angkut Penumpang, AP 2 dan Maskapai Genjot Kargo

Armada pesawat Boeing 737-500 PK-GGC. Sumber gambar: Citilink.

 

Dengan adanya larangan pemerintah agar tidak mengangkut penumpang di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan zona merah penyebaran Covid-19 selama periode 25 April – 31 Mei 2020, Angkasa Pura II (AP 2) bersama maskapai kini menggenjot sektor penerbangan kargo sebagai salah satu sumber pendapatan utama.

Larangan tersebut termaktub dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 25/2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Melalui Permenhub tersebut, pemerintah mengizinkan pengangkutan kargo dilakukan oleh maskapai yang mengoperasikan pesawat dengan konfigurasi penumpang, namun tetap wajib memiliki persetujuan.

Presiden Direktur AP 2, Muhammad Awaluddin mengatakan, sejumlah maskapai penumpang telah menginformasikan pengajuan penerbangan ekstra untuk penerbangan kargo di sejumlah bandara perseroan.

“Indikasinya memang maskapai yang mengoperasikan pesawat penumpang kini semakin fokus di bisnis kargo. Maskapai tersebut memaksimalkan utilisasi pesawat penumpang dengan mengangkut kargo di tengah pandemi Covid-19. Bahkan juga ada operator helikopter yang mulai beroperasi untuk mengangkut kargo,” kata Awaluddin, Ahad (26/4/2020).

Baca Juga: Indonesia Cuma Ada 5 Penerbangan, Sejumlah Maskapai Asing Ramaikan Langit Timur

“Mungkin jika kargo bisa dimuat di kabin pesawat, maka itu akan mempercepat loading dan unloading dibandingkan dengan jika kargo dimuat di lambung pesawat (belly cargo). Itu membuat keseluruhan proses menjadi lebih cepat,” imbuhnya.

Bandara-andara AP 2 yang melayani penerbangan pesawat penumpang untuk dioperasikan khusus mengangkut kargo, antara lain Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Supadio (Pontianak), Husein Sastranegara (Bandung), dan Kualanamu (Deli Serdang).

“Jenis kargo yang diangkut saat ini misalnya saja untuk pengiriman e-commerce, berbagai peralatan dan perlengkapan penting di tengah pandemi, alat kesehatan dan lain sebagainya,”kata Awaluddin.

Selama Kuartal I/2020, volume angkutan kargo di 19 bandara AP 2 tercatat rata-rata sekitar 62.000 ton/bulan. Adapun di Soekarno-Hatta sendiri volume kargo rata-rata mencapai 42.500 ton/bulan.

Baca juga: Sepinya Langit Indonesia Siang Ini, Penerbangan Hanya di Wilayah Jawa