3 Tipe Pengusaha

*SI SETOP*

Ambil contoh si SETOP. SETOP memutuskan untuk memulai sebuah bisnis. Di bisnis baru itu, ia semangat, terjadi peningkatan derastis (karena awalnya dimulai dari 0%) dan ia makin semangat, eh ketika mulai mentok, langkahnya mulai kendor, dan malah berfikir untuk memulai bisnis lain. Tapi lucunya, di bisnis berikutnya juga akan terjadi kembali hal yang serupa.: mulai semangat>> terjadi peningkatan>> mulai mentok>> SETOP. (lagi lagi dan lagi). halah halah… (kapan berhasilnya dong, mulai dari 0 terus-terusan.

Coba sekalian di cek. kalo punya partner, apakah partnernya seseorang yang seperti contoh di atas? yang panas nya di awal doang trus pas ketemu sama tantangan, dia malah melempem trus nyoba hal lain lagi?

Hati-hati kalo ketemu sama orang yang seperti ini ya!!! Karena ujung-ujungnya mereka pasti akan berhenti, jadi mendingan nggak sah kerja sama aja dari awal. Buang waktu dan tenaga doang.

*SI NGOTOT*

Ada lagi contoh si NGOTOT. Ketika ia memulai sesuatu, sama seperti yang lain ia akan mendapatkan kemajuan, misal dari 0% menjadi 30%. Setelah itu ia mentok. Alih alih berhenti seperti SI SETOP, Si NGOTOT akan mencoba 1001 macam percobaan, teknik, jurus yang semua ia kira-kira dan pikirkan sendiri untuk bisa mengatasi ke mentok.annya itu. Setelah berkutat sekian lama dan mencoba sebanyak-banyaknya cara, AKhirnyaaaaa….
ia berhasil mendapatkan 33% ke 35%. setelah itu apalagi? iya bener… Mentok lagi.

Ada yang tau orang seperti ini? orang yang ngak suka belajar, ngak suka ikut training, ngak suka bartanya, cenderung merasa membuat ia membuang begitu banyak waktu dan energi, hanya untuk peningkatan yang kurang signifikan alias cuma “sekerucut” aja… cape deeeh..

Wokay, jadi yang perlu dilakukan apa dong? kita perlu mengikuti si JAGO.

*SI JAGO*

Sama seperti yang lainnya, ketika memulai sesuatu, si JAGO juga memulai dari 0% lalu mendapatkan peningkatan signifikan di awal, langsung melonjak menjadi 30%. Setelah itu ia juga mengalami ke mentokan. Bedanya apa? Bedanya adalah, Si JAGO udah mengerti dari awal bahwa ia kan bertemu dengan kementokan ini. ia sudah paham bahwa suatu ketika ia akan mentok di suatu keadaan, ia sama sekali nggak kaget, ngak terkejut dengan apa yang ia alami. kalau si SETOP dan si NGOTOT sih bakalan strees. dan tertekan ketika mengalami masalah, si JAGO asama sekali santai dalam menghadapinya. Kenapa? karena ia tahu bahwa masalah adalah bagian dari proses menuju keberhasilan. semakin ikhlas menghadapinya, semakin cepat ia menapaki tangga di puncak kesuksesan.

SUPER nia ya SI JAGO ini..

Setelah itu, apa yang dilakukan oleh si JAGO??

bukan berhenti kaya si SETOP atau melakukan 1001 macem jurus coba-coba yang belom terbukti ala si NGOTOT, Si JAGO bertanya pada dirinya sendiri, :“*gimana cara paling efektif*, *paling cepet*, *udah terbukti*, *untuk saya bisa mengatasi maslah ini dan melonjakkan keilmuan dan pengalaman saya*???”

Jadi bedanya si JAGO dengan yang lain: ia akan mencari seseorang (sebut aja namanya Si PENGALAMAN) yang udah pernah mengalami permasalahan serupa dan kemudian bertanya kepadanya, ” *mohon beritahu saya cara paling baik menghadapi masalah ini…*”

Kemudian siJAGO mencatat, mendengarkan, akif bertabya kepada si PENGALAMAN, tentang pola-pola yang perlu dilakukannya.

perlu dicatat bahwa si PENGALAMAN bukan SI SOK TAHU. Si PENGALAMAN adalah orang yang udah mengalami sendiri sebuah permasalahan dan menemukan cara terbaik untuk mengatasinya. Si SIK TAHU cuma seseorang yang baca sebuah informasi/ilmu tanpa ia sendiri mengalami/mencobanya. Gimana membedakan keduanya? Ajak ngobrol aja, katahuan kok orang yang berkata sesuatu berdasarkan pengalaman atau bukan.

“*Sukses meninggalkan JEJAK*

Si PENGALAMAN bukannya lebih pintar dari kita, tapi ia sudah pernah mengalami sesuatu masalah dan ia berhasil menemukan pola yang berhasil untuk mengatasi masalah tersebut, malah mengubahnya menjadi sebuah berkah.

Nah ketika si JAGO ngikutin caranya di PENGALAMAN, jadilah si JAGO memperoleh pencapaian yang lebih cepat dan lebih efektif di banding si NGOTOT apalagi dibanding di SETOP.

Gambaran lainnya adalah: Si JAGO akan mencari si PENGALAMAN yang sudah pernah melalui jalan terjal yang sedang ia lalui sekarang. Karena si PENGALAMAN udah pernah melalui jalan yang sama dan mengatasinya, sehingga ia tahu belokan-belokan, jalan pintas yang perlu diambli juga lubang yang perlu dihindari.

Ketika kita tahu apa yang menghadang kita didepan, kita punya kekuatan ANTISIPASI, bukan REAKTIF. ANTISIPASI adalah salah satu kekuatan yang penting dalam langkah bisnis kita.

Reaktif itu ibarat pemadam kebakaran dadakan. Ia pegang sebuah pemadam api, setiap kali ia lihat ada yang terbakar ia padamkan, berkali kali seperti itu. Lama kelamaan abis semua dong kebakar api. Tapi antisipasi itu ibarat mencegah sebelum terjadi, jadi sama sekali ngga akan ada yang terbakar.

*Pola Yang Aneh*

Satu hal berkaitan dengan pertemuan SI JAGO dengan si PENGALAMAN. Ketika bertanya tentang POLA SUKSES, si JAGO akan menerima sebuah pola yang terasa “*aneh*” atau “*gamasuk akal*”. Pola ini ketika dilakukan, akan terasa tidak nyaman. Hal ini akan mengakibatkan penurunan dalam pencapaian si JAGO (yang tadinya 30% akan menurun ke 25% atau malah 20%). nggak papa kaget. ini normal. karena pola sukses yang diberitahu oleh si PENGALAMAN adalah pola terbaik. Tentu si JAGO akan butuh membiasakan diri untuk bisa menggunakannya.

Tapi apa yang terjadi setelah si JAGO terus-menerus dengan disiplin melakukan pola tersebut? _Wuuuuuuuush_! dia akan mengalami “*AHA moment*”
“*AHAAA itu toh maksutnya*” kemudian terjadi peningkatan signifikan dari pencapaiannya! langsung jooosss ke 50%-60%.

Enak? Tentu enak.. tapi butuh perjuangan dan disiplin bung.

Disiplin, tes ukur, evaluasi, perbaikan EKSYEN. ini yang perlu terus dilakukan untuk mendapatkan peningkatan demi peningkatan dalam bisnis kita.