A-CDM, Konsep Baru yang Diterapkan AP 2 di Bandara Soekarno-Hatta

Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Angkasa Pura II (AP 2) tengah menyiapkan konsep Airport Collaborative Decision Making (A-CDM), yang pada tahap awal akan diimplementasikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dijelaskan Presiden Direktur AP 2, Muhammad Awaluddin, A-CDM menciptakan kolaborasi lebih erat antara AP 2 sebagai operator bandara, penyedia jasa navigasi penerbangan (AirNav Indonesia), maskapai, penyedia jasa ground handling dan stakeholder lainnya guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam operasional penerbangan.

“PT Angkasa Pura II mengajak seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta untuk mengimplementasikan A-CDM di tengah pandemi ini agar efektifitas dan efisiensi dapat meningkat,” ujar Awaluddin, Jum’at (19/6/2020).

Kata dia, A-CDM belum pernah diimplementasikan di Indonesia, dan Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi bandara pertama yang menerapkan konsep tersebut.

Sebagai bagian dari implementasi A-CDM, stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta akan terhubung di satu platform digital yang memuat berbagai data terkait operasional bandara dan penerbangan yang disediakan oleh stakeholder.

Sebagai contoh, AP 2 menyediakan informasi penerbangan secara realtime, rencana lokasi parkir bagi pesawat dan gate keberangkatan penumpang secara realtime, dan status koordinasi di dalam proses A-CDM itu sendiri.

“Operator bandara akan berperan seperti ketua komite di dalam A-CDM ini, sehingga juga mengawasi jalannya koordinasi di dalam A-CDM,” jelas Awaluddin.

Sementara maskapai menyediakan rencana penerbangan secara realtime, termasuk jenis pesawat, jumlah penumpang dan sebagainya. Maskapai juga menyediakan informasi mengenai target waktu pesawat siap beranjak dari tempat parkir (Target Off-Block Time/ TOBT) untuk diberangkatkan.

Adapun AirNav Indonesia menyediakan informasi mengenai penggunaan runway yang sedang digunakan, rencana penggunaan runway, kapasitas runway, dan informasi lainnya terkait lalu lintas penerbangan.

“Melalui kolaborasi yang lebih erat lewat A-CDM maka efesiensi dan efektifitas dapat dicapai. Contohnya, kolaborasi yang lebih baik dan cepat dalam menjaga konsistensi ketepatan waktu penerbangan (on-time performance/ OTP).”

“Target pesawat siap beranjak dari tempat parkir (TOBT) dapat dipenuhi, untuk kemudian pesawat menuju taxiway dan runway, lalu take-off. Keseluruhan proses tersebut dapat dilakukan dengan persiapan yang lebih matang, lebih cepat dan konsisten melalui A-CDM.”

Baca Juga:

Tren Kenaikan Penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin yang Tertinggi

Sriwijaya Air Group Sediakan 5 Fasilitas Rapid Test untuk Umum

Daftar Terminal dan Maskapai yang beroperasi di Soekarno-Hatta