Begini Cara Masukan Dokumen Perjalanan ke Aplikasi Travelation

Di tengah pandemi COVID-19, setiap calon penumpang pesawat rute domestik harus memiliki dokumen tambahan yang disyaratkan untuk dapat melakukan perjalanan udara. Semua dokumen itu akan diperiksa oleh para petugas di bandara. Saat ini, Angkasa Pura II (AP 2) tengah membangun sistem agar pemeriksaan dilakukan secara digital.

Lewat Pre-clearance Document Information System, calon penumpang pesawat bisa mengunggah dokumen perjalanan melalui aplikasi Travelation untuk kemudian dilakukan pemeriksaan guna mendapat persetujuan awal (pre-cleareance).

“Di aplikasi Travelation, penumpang melakukan registrasi dan menggunggah dokumen untuk mendapatkan pre-clearance berupa QR Code di smartphone atau gadget. Kemudian, QR Code tersebut diperiksa checkpoint 1 yang ada di bandara,” terang Presiden Direktur AP 2, Muhammad Awaluddin, Jum’at (5/6/2020).

Di checkpoint atau titik pemeriksasn selanjutnya, seluruh dokumen fisik diperiksa kembali, termasuk dokumen kesehatan calon penumpang untuk mendapatkan clearance dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes). Ke depannya, clearance juga akan diberikan secara digital.

Baca Juga:

Kebut Digitalisasi Pemeriksaan Dokumen, AP 2 Libatkan 700 Penumpang Garuda

Ombudsman RI: Naik Pesawat Kini Makin Repot dan Mahal

Proses selanjutnya, penumpang melakukan check-in dengan menunjukkan clearance dan dokumen lainnya kepada petugas maskapai.

“Tujuan akhirnya adalah digitalisasi penuh mulai dari registrasi di luar bandara hingga proses check-in di bandara. Kemudian, penumpang masuk ke boarding lounge untuk bersiap naik pesawat,” ujar Awaluddin.

VP Ground Services Garuda Indonesia, Engelin Yolanda Kardinal mengatakan, pemeriksaan dokumen secara digital ini merupakan bentuk dari pemanfaatan teknologi informasi, yang dapat membuat proses keberangkatan domestik lebih sederhana dengan tetap memenuhi prosedur.

“Garuda Indonesia berkolaborasi dengan PT Angkasa Pura II dalam mempersiapkan implementasi sistem pengecekan dokumen secara digital ini,” imbuhnya.

Kata dia, dalam waktu dekat akan dilakukan simulasi dengan melibatkan penumpang Citilink Indonesia.

Salah satu penumpang Garuda Indonesia yang mengikuti simulasi mengatakan bahwa digitalisasi pemeriksaan membuat prosedur menjadi lebih sederhana, praktis dan efisien.

“Menurut saya, dengan seperti ini lebih efisien, cepat dan tidak ribet. Soalnya, bawa berkas kan banyak dan takut tercecer. Kalau lewat online jadi lebih simpel, lebih praktis dan lebih efisien,” akunya.

Pemeriksaan dokumen secara digital ini secara perdana akan dilakukan di Soekarno-Hatta dan kemudian diterapkan di bandara-bandara lain yang dikelola AP 2.