Rapid Test Bisa Dilakukan di 4 Kantor Cabang Sriwijaya Air

Demi memfasilitasi para calon penumpangnya, maskapai Sriwijaya Air menyediakan layanan pemeriksaan reaktif Covid-19 atau rapid test yang berlokasi di empat kantor cabang.

“Terbang lebih aman dan nyaman, kini rapid test bisa dilakukan langsung di kantor cabang Sriwijaya Air,” tulis maskapai yang diunggah pada akun Instagram resmi @sriwijayaair, Jum’at (12/6/2020).

Keempat kantor cabang tersebut adalah Head Office Sriwijaya dan Nam Air di Tangerang, Banten; Sales Office Melawai di Jalan Melawai Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; dan Sales Office Makassar di Jalan Boulevard Raya Nomor 6-7, Panukang Mas, Makassar. Kemudian, layanan ini juga berlokasi di Airport Sales Office Sorong, Papua Barat.

Terkait tarif layanan pemeriksaan reaktif Covid-19 ini, maskapai mematok seharga Rp350.000. Namun khusus di Sorong, tarif layanannya agak lebih mahal, yakni Rp450.000.

Rapid test merupakan salah satu syarat bagi penumpang angkutan udara niaga berjadwal maupun carter yang akan melakukan perjalanan ke luar kota. Aturan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 7 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020.

Hasil rapid test ini berlaku untuk tiga hari. Penumpang diizinkan melakukan perjalanan jika hasil tes itu menunjukkan non-reaktif Covid-19.

Selain rapid test, opsi lain yang disyaratkan bagi penumpang penerbangan domestik adalah surat keterangan tidak memiliki gejala influenza yang dikeluarkan rumah sakit atau Puskesmas yang terakreditasi.

Sementara bagi penumpang rute internasional, mereka diwajibkan untuk mengantongi hasil tes polymerase chain reaction (PCR) yang menerangkan bebas dari Covid-19. Hasil tes ini masa berlaku lebih lama, yakni tujuh hari.

Sebelumnya, Garuda Indonesia mencetuskan rencana untuk menyediakan layanan rapid test bagi para penumpang untuk memberikan kemudahan kepada mereka.

“Ini (rapid test) dapat disediakan maskapai sehingga penumpang tidak perlu repot mencari tempat pengecekan yang hingga saat ini masih sulit,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra pada 5 Juni lalu.

Baca juga:

Pecah Ban, Pesawat Garuda Tergelincir di Bandara Syamsudin Noor

Ini yang Bikin 2 Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Molor