Kini telah banyak armada pesawat jet angkutan komersial yang telah dilengkapi sistem HEPA (High-Efficiency Particulate Air) filter. Alat ini mampu menyaring, menyerap dan menangkap partikel yang diameternya lebih besar dari atau sama dengan 0,3 μm, termasuk virus dan kuman yang mungkin bertebaran di udara suatu ruangan.
Adanya alat ini di pesawat memiliki peran yang penting, karena mampu menghasilkan udara yang lebih bersih. Terlebih, saat ini virus Corona (Covid-19) masih merebak.
Filter udara yang memenuhi standar HEPA harus dapat memenuhi tingkat efisiensi tertentu. Standar umum yang digunakan mensyaratkan saringan udara HEPA harus menghapus atau menghilangkan 99,95% (standar Eropa) atau 99,97% (ASME, US DOE) partikel yang tersedot ke saringan.
Sayangnya, jenis pesawat bermesin turboprop seperti ATR 72 belum dilengkapi sistem HEPA filter. Lalu, bagaimana maskapai yang mengoperasikan pesawat jenis itu memastikan ruang kabin terjaga?
Wings Air berkenan memberikan informasi soal hal tersebut. Dijelaskan, volume udara kurang lebih 95 meter kubik di kabin akan selalu diperbaharui dalam waktu 5 sampai dengan 7 menit dengan mengunakan 2 buah mekanisme ECS packs Operative, 2 buah Recirculation dan Extraction Syatem yang menjamin udara dalam kabin tetap segar.
Udara yang berasal dari luar pesawat akan terkumpul di area bawah lantai. Kemudian, didistribusikan ke jalur udara utama dan pendingin udara pada kompartemen di atas tempat duduk di sepanjang kabin dan kokpit.
Aliran udara dari atas langit-langit kabin bergerak satu arah ke bawah atau lantai. Hal ini meminimalkan pergerakan udara ke arah depan dan belakang kabin. Udara akan tersedot ke area lantai melalui panel, sesuai proses pada katup aliran tekanan udara.
“Dalam rangka menjaga kesehatan dan keselamatan penerbangan, Wings Air juga telah meningkatkan fase sterilisasi seluruh armada,” ujar Komunikasi Strategis Perusahaan Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, Selasa (23/6/2020).
Danang menjelaskan, proses pembersihan pesawat dilakukan oleh tim teknisi dan pembersih pesawat (aircraft interior exterior cleaning/ AIEC).
“Untuk pencegahan virus, intensitas sterilisasi terus dijalankan dan pengawasan komprehensif. Penyemperotan berkala cairan multiguna pembunuh kuman sesuai prosedur yang berlaku, sebelum proses penumpang masuk ke pesawat (boarding) dan ketika pesawat selesai menjalani rotasi (pergerakan),” tandasnya.
Baca Juga:
Untuk Tol Udara di Papua, Tri-MG Airlines Mau Tambah 1 Armada
Masa PSBB Transisi, Bagaimana Langkah Garuda di Semester II/2020?
Pemerintah Naikan Batas ke 70%, Okupansi Penumpang Garuda di Bawah 50%