Pemerintah Naikan Batas ke 70%, Okupansi Penumpang Garuda di Bawah 50%

Pemerintah telah menaikan batas okupansi penumpang pesawat dari 50 persen menjadi 70 persen selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Namun demikian, pesawat Garuda Indonesia hanya dapat terisi kurang dari 50 persen.

“Saat ini rata-rata okupansinya masih rendah di bawah 50 persen. Hari ini balik lagi, bagaimana 60 persen kembali masuk ke pesawat. Saya ingin mengatakan Garuda atau Lion (Air Group) tidak mungkin kuat lama-lama,” ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, seperti disitir Bisnis.com, Senin (22/6/2020).

Irfan menjelaskan, selama ini karakteristik penumpang Garuda memang masih didominasi masyarakat yang memang dituntut harus terbang karena alasan pekerjaan seperti pegawai negeri sipil dan BUMN. Selain itu, keperluan lain seperti menjenguk keluarga.

Menghadapi keadaan sulit ini, maskapai pelat merah tersebut saat ini fokus untuk bisa tetap bertahan hidup dan beroperasi secara lebih kompetitif.

Irfan menyebut, selama masa tatanan kebiasaan baru telah membentuk kesepakatan dan interaksi yang baru yang mungkin membuat penerbangan menjadi kurang nyaman dibandingkan dengan situasi yang normal seutuhnya pada tahun sebelumnya.

Namun demikiam, tidak bisa terelakkan dalam kondisi saat ini masyarakat harus menjaga diri di dalam pesawat dan duduk berjarak.

Satu hal yang diakui Irfan, Garuda selama ini hanya fokus kepada bisnis penumpang dan melupakan bisnis lainnya seperti kargo.

“Temen-temen GA lebih senang ngurusin penumpang karena ada interaksi. Lupa kalau ada barang (kargo), padahal lebih enak barang. Mereka tidak pernah minta upgrade kelas, enggak perlu rapid test dan lain-lain. Ini makanya kita akan dorong,” jelasnya.

Bersasarkan catatan perusahaan, hingga Mei 2020 penumpang mengalami penurunan hingga 90 persen.

Tak hanya itu, pesawat yang hibernasi hampir menyentuh level 75 persen. Jumlah pesawat yang terbang dan pesawat yang parkir berbanding terbalik dibandingkan dengan pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga:

Gunung Merapi Erupsi, Penerbangan di Yogyakarta dan Solo Normal

Untuk Tol Udara di Papua, Tri-MG Airlines Mau Tambah 1 Armada

Gandeng Kimia Farma, Bandara Supadio Pontianak Sediakan Rapid Test untuk Calon Penumpang