Angkasa Pura Logistik (APLOG) meluncurkan layanan kargo udara (air freight), Kamis, 4 Juni 2020. Langkah ini sebagai upaya untuk memperkuat bisnis perusahaan dan konektivitas logistik di Indonesia.
Perusahaan mengatakan, berdasarkan data Mondor Intelligence Reports 2019, dalam jangka panjang bisnis air freight di Indonesia diproyeksikan mencapai peningkatan sebesar 110% sejak 2018-2024 dengan angka US$9,21 miliar menjadi US$19,3 miliar.
Disebutkan, total volume pasar air freight juga diprediksi terus bertumbuh sebesar 26% hingga 2023 dan pengiriman rute domestik mencapai 52% dari total pasar air freight.
“Angkasa Pura Logistik berupaya menangkap dan memanfaatkan potensi pertumbuhan bisnis air freight di Indonesia yang cukup tinggi itu melalui peluncuran layanan air freight,” tutur Direktur Utama APLOG, Danny P. Thaharsyah dalam seremoni virtual peluncuran layanan tersebut di Kantor Pusat AP 1, Kemayoran, Jakarta.
Peluncuran layanan baru ini ditandai dengan prosesi lepas landas armada pesawat kargo ATR 72-500F registrasi PK-PAW (ex VT-KAH, M-YWAB) dari Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin menuju Bandara Juanda di Surabaya.
Baca Juga:
Garuda Luncurkan Layanan Pengiriman Barang Berbasis Aplikasi Digital
Ombudsman RI: Naik Pesawat Kini Makin Repot dan Mahal
“Di tengah pandemi Covid-19 ini, operasional sarana transportasi umum yang mengangkut penumpang, termasuk sarana transportasi udara, cukup dibatasi untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, melalui anak perusahaannya, Angkasa Pura I berupaya mendorong kinerja bisnis kargo yang pada masa pandemi ini penurunannya tidak terlalu dalam seperti trafik penumpang,” terang Direktur Utama AP 1, Faik Fahmi.
Menurutnya, hal ini juga merupakan komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap pewujudan penguatan konektivitas logistik di Indonesia.
Pada layanan air freight ini, APLOG bekerjasama dengan Pelita Air Service sebagai mitra penyedia penyewaan armada pesawat.
Pada tahap awal, layanan air freight ini didukung dua armada ATR 72-500F yang disewa dari Pelita Air. Kemudian, ke depannya akan ada penambahan satu pesawat Boeing 737-300 untuk peningkatan efisiensi pelayanan.