Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Papua, Silwanus Sumule menerangkan bahwa pesawat Quest Kodiak 100 beregistrasi PK-MEC milik Mission Aviation Fellowship (MAF)yang jatuh di Danau Sentani, Jayapura membawa alat tes cepat dan alat pelindung diri (APD) bagi petugas kesehatan di Distrik Mamid.
“Di dalam pesawat tersebut membawa sejumlah alat kesehatan yang akan digunakan oleh teman-teman kesehatan di Distrik Mamid dalam rangka pelayanan pencegahan COVID-19 di Papua,” ujar Silwanus saat memberikan keterangan kepada awak media di Jayapura, Selasa (12/5/2020) malam, seperti dikutip kumparan.com.
Dia menyebutkan, berdasarkan jadwal, pesawat yang diterbangkan Capt. Joice Lim diberangkatkan dari Bandara Sentani dengan tujuan Distrik Mamid di Kabupaten Tolikara. Sayangnya, pesawat tanpa penumpang itu dikabarkan jatuh pada Selasa (12/5/2020) pagi sekitar pukul 06.29 WIT, dua menit setelah lepas landas. Pesawat hancur, sementara pilot berkebangsaan Amerika Serikat tersebut ditemukan di danau dalam keadaan tak bernyawa.
Silwanus menceritakan, beberapa hari sebelumnya, tenaga kesehatan di Distrik Mamid meminta dikirimkan alat tes cepat dan APD untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat.
“Mereka (petugas kesehatan) meminta kami untuk dikirimkan alat rapid test (tes cepat), kemudian Viral Transport Medium (VTM) untuk pengujian COVID, serta alat pelindung diri (APD). Dan hari ini (12/5/2020) baru kami kirimkan, namun Tuhan berkehendak lain, pesawat mengalami kecelakaan,” terangnya.
Baca Juga: Qatar Airways Targetkan Pulihkan 52 Destinasi Akhir Mei 2020
Mewakili Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Papua, Silwanus berharap pelayanan kemanusiaan yang dilakukan MAF terus dilakukan dalam membantu penanganan COVID-19 di Papua.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto menyebutkan bahwa pesawat tersebut sempat memberikan kode “Mayday” dan meminta kembali ke Bandara Sentani.
“Pesawat milik MAF dengan nomor registrasi PK-MEC dinyatakan jatuh pagi ini pukul 06.29 WIT di Danau Sentani, Papua. Berdasarkan informasi awal, sesaat setelah take-off dari Bandara Sentani pukul 06.27 WIT, pesawat menyatakan “mayday” dan meminta Return to Base (RTB) dan kemudian hilang pada monitor radar pada ketinggian 900 feet,” papar Novie dalam keterangan tertulis, Selasa (12/5/2020).
Baca Juga: Qatar Airways Beri 100,000 Tiket Gratis Bagi Para Pekerja Kesehatan