Angkasa Pura I (AP 1) menyiapkan rebound strategy sebagai inisiatif strategis dalam menghadapi fase new normal atau normal baru pandemi Covid-19.
Direktur Utama AP 1, Faik Fahmi menuturkan, terdapat 6 inisiatif dalam rebound strategy tersebut. Satu di antaranya berkaitan dengan antisipasi normal baru, dua berikutnya berkenaan pembangunan bisnis baru, dan tiga lainnya yang melibatkan process-people-technology.
“Angkasa Pura I menyiapkan rebound strategy sebagai upaya mengantisipasi konsisi new normal dan menyiapkan lompatan pertumbuhan perusahaan pada 2021 melalui program kerja multi-dimension performance improvement,” ujar Direktur Utama AP 1, Faik fahmi, Sabtu (6/6/2020).
Berikut keenam inisiatif tersebut:
1. Persiapan The New Normal
AP 1 memetakan dan menyiapkan touch points pengguna bandara yang akan berubah perilakunya menjadi new normal pada fase baru pandemi Covid-19 atau ketika pandemi dinyatakan usai.
Misalnya, petugas di konter check-in wajib menggunakan masker dan sarung tangan, serta sanitasi bagasi. Melakukan security check seperti sanitasi barang bawaan, CCTV enhancement untuk dapat mengenali wajah dan masker, serta penggunaan thermal scanner.
Tempat duduk di ruang tunggu diberi jarak, makanan dijual menggunakan vending machine, dan pembayaran secara dijital. Kemudian jarak antrean antarcalon penumpang saat di boarding gate minimal 1,5 meter.
2. Penguatan Portofolio Bisnis Baru
Mengembangkan adjacent business untuk memperkuat portofolio. Menciptakan new business stream yang tidak memiliki ketergantungan terhadap jumlah trafik pesawat dan penumpang. Mengoptimalkan asset lahan tidak produktif untuk menunjang new business stream.
Lalu diversifikasi pendapatan melalui digital monetizing dan optimalisasi anak perusahaan agar dapat menciptakan ekosistem bandara yang terintegrasi melalui aerocity, cargo village, amusement park, dan komponen lainnya.
3. Business Process Improvement
Perbaikan proses bisnis eksisting dalam konteks revenue safeguarding dan cost leadership. Dukungan fungsi digital dalam perbaikan proses bisnis seperti penggunaan artificial intelligence untuk mencatat pergerakan parkir pesawat dan penggunaan aviobridge.
4. Restrukturisasi Organisasi
Simplifikasi organisasi kantor cabang serta pembagia fokus kantor pusat dan kantor cabang untuk optimalisasi proses penyusuanan kebijakan dan monitoring kinerja (kantor pusat) serta pelaksanaan kegiatan operasi dan layanan (kantor cabang).
Kemudian memberdayakan peran pejabat fungsional dalam bidangnya.
5. Enterprise Architecture
Memetakan ulang arsitektur bisnis, data, aplikasi, dan teknologi di AP 1 beserta anak perusahaannya. Lalu penyusunan tata kelola induk dan anak perusahaan.
6. Strategic Procurement
Penguatan perencanaan pengadaan melalui category management. Kemudian sentralisasi tim pengadaan.
Menurut dia, situasi saat ini dan prediksi ke depan merupakan momen yang sangat menantang bagi operator bandara untuk menjalankan bisnis dan kewajiban pelayanan publiknya.
“Namun melalui upaya persiapan ini, Angkasa Pura I optimis dapat lebih siap memasuki masa new normal dan melakukan lompatan bisnis ketika pandemi ini berakhir nanti,” tandasnya.
Baca Juga:
Begini Cara Masukan Dokumen Perjalanan ke Aplikasi Travelation
Kebut Digitalisasi Pemeriksaan Dokumen, AP 2 Libatkan 700 Penumpang Garuda
Di Tengah Covid-19, Garuda Umumkan Cetak Laba Usaha USD147,01 Juta