Penjelasan AP 2 Soal Calon Penumpang Numpuk di Bandara Soekarno-Hatta

Pada Kamis (14/5/2020) kemarin sempat terjadi penumpukan calon penumpang pesawat di posko pemeriksaan dokumen perjalanan Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Berdasarkan penjelasan tertulis Angkasa Pura II (AP 2), kejadian itu berlangsung selama kurang lebih satu jam.

Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta, Febri Toga mengatakan, personel AP 2 telah berupaya penuh mengatur antrean namun calon penumpang pesawat yang datang cukup banyak di Terminal 2 Gate 4.

“Antrean di posko verifikasi dokumen terjadi mulai pukul 04.00 WIB, di mana calon penumpang memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06.00 – 08.00 WIB,” terang Febri, Kamis (14/5/2020).

Dia menyebutkan, di antara waktu tersebut, terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan 2 penerbangan Citilink Indonesia.

Baca Juga: 

Sejak Dibuka Terbatas, Bandara Lombok Baru Didarati 3 Maskapai

Garuda Indonesia Usul Perpanjangan Tenor Sukuk Global pada 18 Mei

“Seperti diketahui, pada masa pengecualian dalam pembatasan penerbangan ini, calon penumpang harus melakukan verifikasi kelengkapan dokumen sebagai syarat untuk bisa memproses check-in. Verifikasi dokumen dilakukan oleh personel gabungan dari sejumlah instansi yang masuk dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang ada di posko pemeriksaan,” ujar Febri.

Dia mengatakan, AP 2 sebagai pengelola Bandara Soekarno-Hatta akan mengevaluasi secara berkala penjarakan fisik (physical distancing) antarindividu di bandara tersebut sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Kami selalu berupaya untuk menjaga physical distancing di setiap area. Penerapan physical distancing di Soekarno-Hatta juga akan dievaluasi berkala melihat situasi dan kondisi terkini yang cukup dinamis,” kata Febri.

Dia juga mengatakan, ke depannya dilakukan penataan jadwal keberangkatan penerbangan untuk menghindari kejadian serupa.

“Seluruh stakeholder akan melakukan evaluasi untuk menata jadwal penerbangan supaya tidak ada yang berdekatan,” tandasnya.