Pembatasan penerbangan dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dilakukan pada 7 Mei – 7 Juni 2020 sesuai dengan surat edaran Gugus Tugas. Sepanjang periode tersebut, Angkasa Pura II (AP 2) dan maskapai fokus pada angkutan kargo.
AP 2 memperkirakan pada periode itu volume angkutan kargo di 19 bandaranya sekitar 34 juta kilogram. 27 juta kilogram di antaranya dibukukan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“PT Angkasa Pura II selalu berkoordinasi dengan stakeholder guna menjaga pengelolaan di pergudangan serta aspek lainnya, memastikan kargo tertangani dengan baik,” tutur Presiden Direktur AP 2, Muhammad Awaluddin, Ahad (7/6/2020).
Dia mengakui, volume angkutan kargo memang tidak sebanyak kondisi normal. Namun, jumlah yang dicapai tersebut dinilai mencerminkan bisnis angkutan kargo di industri penerbangan tetap terjaga.
“Masih memiliki peluang tumbuh pada tahun ini,” imbuh Awaluddin.
Di bandara-bandara AP 2 maskapai kargo (freighter) yang beroperasi antara lain My Indo Airlines, Cargo Lux dan K-Mile Air. Selain itu, selama pembatasan penerbangan penumpang berlangsung, sejumlah maskapai angkutan penumpang juga mengoperasikan penerbangan kargo dengan menjadikan kabin penumpang sebagai tempat muatan logistik.
AP 2 saat ini memiliki dua perusahaan afiliasi yang bergerak di bisnis kargo, yakni PT Angkasa Pura Kargo denan kepemilikan saham 99,99% dan PT Gapura Angkasa yang kepemilikan mayoritas sahamnya 46,26%.
“Kami memastikan pengelolaan dan pengiriman kargo di bandara-bandara PT Angkasa Pura II dapat tetap lancar di tengah pembatasan penerbangan,” tandasnya.
Baca Juga:
Begini Cara Masukan Dokumen Perjalanan ke Aplikasi Travelation
Kebut Digitalisasi Pemeriksaan Dokumen, AP 2 Libatkan 700 Penumpang Garuda
Di Tengah Covid-19, Garuda Umumkan Cetak Laba Usaha USD147,01 Juta