Dimodif dari Konfigurasi Penumpang, Pesawat Kargo Perdana Citilink Diuji DKPPU

Maskapai penerbangan Citilink Indonesia melaksanakan uji penerbangan perdana (proving flight) pesawat kkhusus kargo (freighter) pertamanya, Selasa (19/5/2020). Pesawat beregistrasi PK-GGC dengan jenis Boeing 737-500 dimodifikasi dari armada konfigurasi penumpang.

Pesawat bekas Garuda Indonesia tersebut dikonversi menjadi pesawat kargo dengan kapasitas muatan hingga mencapai 13 Ton.

Proses modifikasi pesawat dilakukan di hanggar GMF AeroAsia dan telah melaksanakan tahapan sertifikasi oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU).

Dalam penerbangan kemarin, pesawat kargo tersebut menerbangi rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) menuju Batam (BTH) dan Kualanamu (KNO) hingga penerbangan kembali menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Baca Juga: 

Buntut Langgar PM 18/2020, Izin Rute Batik Air Akan Dicabut Kemenhub

Langgar PM 18/2020, Batik Air dan AP 2 Diganjar Sanksi Kemenhub

AP 1 Siapkan Pedoman Kesehatan Situasi New Normal di 15 Bandara

“Citilink melakukan terobosan dengan menyediakan freighter untuk menjawab tantangan dan peluang pasar logistik yang semakin meningkat saat ini dan ke depan,” tutur Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo, Rabu (20/5/2020).

Dia menyebutkan, pesawat ini akan beroperasi setelah Lebaran 2020 dan akan mengangkut kargo ke rute-rute domestik hingga kawasan Asia.

“Citilink berharap dengan beroperasinya freighter akan memberikan kontribusi pendapatan tambahan yang cukup signifikan di samping pendapatan utama dari penumpang,” tutup Juliandra.

Pesawat Boeing 737-500 milik Citilink Indonesia yang digunakan untuk layanan kargo Merpati Nusantara Airlines. Sumber gambar: Garuda Indonesia.

Sebelumnya, pesawat B737-500 PK-GGC yang masih berkonfigurasi angkut penumpang disiapkan Citilink Indonesia untuk mendukung diaktifkannya kembali layanan penerbangan maskapai Merpati Nusantara Airlines (MNA) melalui jasa kargo udara.

Sebanyak 10 BUMN pada Oktober 2019 bahu-membahu untuk menghidupkan kembali maskapai pelat merah yang telah lama bangkrut tersebut.

Namun nampaknya misi untuk menghidupkan kembali MNA belum berjalan mulus, dan akhirnya pesawat tersebut kembali akan dioperasikan Citilink Indonesia untuk layanan kargo.